Thursday, August 23, 2007

Pendidikan Seks Buat Remaja, Perlukah?

Sebuah fenomena baru telah membuka mata kita, bahwa ternyata remaja sekarang telah begitu paham dengan yang namanya pacaran, lepas itu pacaran sehat maupun pacaran yang tergolong heboh (pahe).

Bagaimana remaja saat ini yang katanya remaja millenium nan gaul telah terlampau jauh perilaku pacarannya, itu kalo kita membandingkan dengan model – model pacaran masa lalu. Bagaimana mungkin melakukan hubungan seksual, orang pacarannya aja mesti ditunggu’in salah seorang anggota keluarga, atau bahkan orang tuanya juga ikutan nimbrung.

Memang kalo kita berbicara masalah remaja, selalu menjadi topik pembicaraan yang cukup menarik, dilihat dari sisi manapun, baik dari aktifitasnya, ciri fisik maupun dari perkembangan pubertasnya, termasuk fungsi – fungsi seksualitasnya. Kalo kita menilik beberapa ucapan beberapa orang pakar dibidang kesehatan, katanya usia remaja memang usia-usia rawan, dimana pada saat itu kondisi fisik dan hormonalnya sedang mengalami perubahan – perubahan dan hal ini disadari atau tidak sering menimbulkan kekhawatiran pada diri seorang remaja.

Pada saat inilah seorang remaja mulai mengenal, menyukai bahkan mulai tertarik dengan lawan jenisnya dan pada saat itu segala sesuatunya bisa terjadi. Hal ini rasanya cukup wajar, karena seorang (berusia) remaja cenderung ingin tahu, serba ingin mencoba bahkan suka bereksperimen dengan hal – hal yang berbahaya, seks misalnya.

Nah, berbicara tentang seks, apalagi seks di usia remaja memang cukup mengasikkan karena hal yang dulu sempat dianggap tabu saat ini menjadi bahan perbincangan di setiap tempat, di sekolah, bahkan di masjid pun cukup hangat ketika membahas tentang pacaran dan kaitannya dengan fungsi seksual seseorang.

Tidak salah kalo kita sudah mulai ancang – ancang untuk membekali remaja dengan pengetahuan – pengetahuan tentang reproduksi sehat, termasuk didalamnya pengenalan organ – organ reproduksi sehat, termasuk di dalamnya pengenalan organ – organ reproduksi manusia. Karena di dalam kerangka materi reproduksi sehat (dan yang tidak sehat) sering juga disinggung beberapa risiko yang bisa dialami oleh seseorang (remaja) apabila menggunakan secara salah atau bahkan menyalahgunakan fungsi fisiologis (normal) dari organ – organ reproduksi mereka.

Bahkan kalo boleh dicatat, kasus – kasus kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) saat ini sudah semakin banyak saja sehingga bekal ilmu tentang reproduksi sehat atau Pendidikan Kesehatan Reproduksi sejak sekarang sudah harus segera dimulai!

Terakhir, mudah – mudahan beberapa tulisan yang diangkat oleh blog ini cukup memberikan gambaran atau bahkan cukup membuka wawasan kita terutama remaja untuk lebih memahami kondisi yang ada saat ini. Motto jadilah remaja yang bertanggung jawab sudah harus merasuk di dalam hati sanubari kita semua. (dr. iwan)

No comments: